Anggaran pengamanan pemilu jauh berbeda antara kepolisian dan tentara

Asisten Operasi Kepala Kepolisian RI Inspektur Jenderal Arif Wachjunadi mengatakan institusinya menghabiskan Rp 900 Miliar untuk pengamanan pemilihan legislatif April lalu.

Dana itu paling banyak dikeluarkan pada hari pencoblosan 9 April. "Kami menurunkan 253 ribu personel pada hari pencoblosan," katanya di Lembang, Kamis, 22 Mei 2014.

Menurut Arif, anggaran terbesar dihabiskan untuk pergeseran personel. Menurut dia, banyak personel kepolisian dikirim menembus pegunungan atau menyeberang laut. "Bahkan di Papua dikirim menggunakan pesawat," katanya.

Pergerakan pasukan ini, kata Arif, tak bisa dibandingkan dengan kondisi di Jakarta. Menurut dia, mobilisasi personel di Jakarta bisa dilakukan cukup dengan kendaraan roda dua dan diberangkatkan 1-2 hari menjelang hari pemilihan. Kasus ekstrem seperti di Papua, katanya, personel harus diberangkatkan sejak 3 April.

Kepolisian, kata Arif, masih menyisakan anggaran pemilihan legislatif sebesar Rp 100 miliar. Dana itu akan dikembalikan ke negara. Kepolisian masih memiliki alokasi dana Rp 600 miliar untuk pengamanan pemilihan presiden. Dana itu didapatkan dari anggaran relokasi tambahan yang pernah dimintakan ke Dewan Perwakilan Rakyat.

Sebelumnya, pemerintah menganggarkan Rp 1 triliun untuk pengamanan Pemilu 2014. Karena dinilai tak cukup, polri meminta Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian Keuangan menambahkan anggaran Rp 600 miliar. Adapun TNI mendapatkan anggaran Rp 100 miliar.

2 Responses to "Anggaran pengamanan pemilu jauh berbeda antara kepolisian dan tentara"

  1. I really like what you guys tend to be up too. This kind of clever work and exposure!
    Keep up the great works guys I've you guys to my blogroll.


    my blog post - air conditioner brands - -

    BalasHapus
  2. tramadol 100mg order tramadol online with mastercard - buy tramadol egypt

    BalasHapus